Makna cinta hakiki adalah cinta kita kepada Allah, tidaklah dilalui dengan pujian, sanjungan, tidak pula seindah impian justru ketika kita sedang diuji oleh Allah melalui orang yang kita cintai berkhianat, membuat luka, derita dan air mata namun akhirnya dia meminta bantuan kita dan kita membantunya. Itulah cinta yang sesungguhnya, cinta kita tetap kokoh, tidak peduli badai yang menimpa, kita tetap mencintainya dengan setulus hati sekalipun pernah disakiti dan di kecewakan. Ada seorang Ibu yang berkenan hadir ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh dengan harapan untuk mendapatkan keridhaan Allah agar menyatukan kembali keluarganya. Beliau bertutur awalnya ia dikhianati oleh suami yang juga seorang pengusaha sukses, cintanya kepada istrinya luntur karena tergoda oleh perempuan lain. keluarganya berakhir dengan perceraian dan suami meninggalkan ia serta anaknya.
Seiring waktu pengusaha ini ternyata menikah dengan seorang perempuan yang hanya ingin mendapatkan materi dan kekayaannya semata. Setahun kemudian kekayaannya terkuras habis, pertengkaran demi pertengkaran terjadi terus menerus. Konflik rumah tangga seolah tiada akhir dan membuatnya sakit keras dan masuk rumah sakit. Ditengah sakit, istrinya tidak mau merawat dan mengurus suaminya. Dalam kondisi sakit dan sendiri si pengusaha itu menghubungi mantan istrinya. Dia mencoba mengabarkan keadaan dirinya yang tengah terbaring di Rumah Sakit. 'Aku sakit, Tolong aku Ma, aku menyesal dan minta maaf telah melukai hatimu.' tuturnya. 'Istrimu kemana?' 'Entahlah, kami sudah berpisah,' jawabnya melemah.
Ibu itu menangis mendengar kabar mantan suaminya yang tengah terbaring di Rumah Sakit. Tanpa berpikir panjang Ia mengambil uang di buku tabungan. Anaknya sempat melarang, 'Ma, untuk apa Mama peduli dengan ayah yang tidak bertanggungjawab, kita juga hidup susah Ma. Ayah telah membuat hidup kita menderita.' Dengan berlinangan air mata sang ibu kemudian menjelaskan kepada anaknya. 'Dek, Mama tahu adek menderita karena ayah. Ingatlah dek, Allah mengajarkan kita agar kita sebagai hambaNya membalas keburukan siapapun dengan kasih sayang.' Anak dan ibu terlihat berdua menangis karena relung hatinya dipenuhi kasih sayang Allah.
Sang Ibu lalu bergegas ke Rumah Sakit untuk merawatnya, laki-laki yang pernah mengkhianati & melukai hatinya. Kesembuhannya membawa berkah. Menyadarkan untuk rujuk kembali bersama anak dan istrinya. Di Rumah Amalia bersama suami dan anaknya telah menemukan kebahagiaan kembali, wajahnya memancarkan kedamaian ditengah keluarga yang telah utuh kembali. Itulah cinta yang membahagiakan. Bila kita mengerti, kita tidak akan mengeluh menjalani kesulitan hidup ini. karena cinta Allah kepada kita senantiasa hadir dan menguatkan kita dalam menghadapi badai kehidupan.
'Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadaMu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun' . (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.' (QS. al-Baqarah : 155-157). Wassalam, M. Agus Syafii
Posting Komentar