Jodoh di tangan Tuhan, aku sering mendengar kalimat ini namun seringkali aku menjadi risih dibuatnya. Apalagi jika kita sedang menjalani hubungan dengan seseorang dan berharap nantinya kita akan menjalani kehidupan bersama-sama, untuk membentuk sebuah keluarga baru dengannya. Bukankah hal yang wajar jika kita mempunyai harapan seperti itu apalagi jika kita benar-benar dan terlanjur sayang dengan kekasih kita sekarang ini. Tanpa berpikiran bahwa kita sedang mendahului rencana-Nya.
Menikah bagi umat Kristen, merupakan sebuah sakramen yang bersifat Kudus, seperti pribadi Allah. Terlebih lagi pernikahan yang dikehendaki Allah sejak permulaan adalah "Once in a our Lifetime". Dan merupakan hal biasa jika sebagian dari kita terserang penyakit gelisah, bingung, bahkan rasa takut dan khawatir sesaat sebelum memutuskan untuk menikah. Apakah dia akan tetap menyayangi kita? Apakah dia akan berubah nantinya? Bagaimana jika dia tidak setia?. Pertanyaan seperti itu akan muncul coba mengusik rasa percaya kita. Maklum saja, Menikah sama saja halnya dengan "mempertaruhkan" masa depan dan sisa kelangsungan hidup kita bersama orang yang akan kita pilih.
Aku beranggapan jika sebenarnya jodoh itu tidak pernah ada dalam kamus Alkitabiah kita, dan bukan Tuhan-lah yang menentukan pasangan hidup kita. Dia hanyalah menyediakan orang sebanyak mungkin untuk kita lebih mengenal di dalam keseharian yang kita jalani, dan kitalah yang pada akhirnya memutuskan untuk memilih pasangan kita. Karena Tuhan kita sesungguhnya bukanlah Tuhan yang egois, Dia selalu memberikan kesempatan untuk kita bisa memilih. Terbaik diantara yang terbaik yang sudah Dia sediakan.
Sekali lagi, Tuhan selalu menyediakan yang terbaik untuk kita, menghadirkan orang-orang yang mengasihi dan memperhatikan kita. Mungkin inilah juga yang merupakan salah satu perbedaan antara keluarga (pada saat ini) dengan kekasih ataupun sahabat. Tuhan sudah menyediakan keluarga kita sewaktu di dalam kandungan, dan kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan di keluarga anu atau itu. Sebaliknya, kekasih ataupun sahabat, diri kita sendirilah yang menentukan, karena hanya kita yang merasakan dan tahu kemana hati ini akan kita bawa, seperti sebuah perahu yang berlayar sepanjang lautan luas mencari tempat yang tepat untuk berlabuh.
Allah memiliki prinsip-prinsip yang mutlak dalam memilih jodoh/pasangan hidup untuk anak-anak yang dikasihiNya. Dan Allah memiliki cara-cara yang indah untuk mempertemukan seorang pria dan wanita yang akan disatukan dalam satu kesatuan yang sempurna.
Banyak pemuda remaja yang salah dalam menemukan pasangan hidup karena tidak mengerti tentang prinsip-prinsip firman Allah yang sesungguhnya. Cara yang salah tersebut diakibatkan karena banyak pemuda remaja yang mempelajarinya melalui novel, film atau contoh di sekitarnya; yang biasa disebut ‘romantik’ , ‘asmara’, ‘buku-buku’, dll.
Sebelumnya kita perlu mengetahui tujuan Allah dan dasar yang mempersatukan pria dan wanita :
a. Tujuan pernikahan
1. Mengambil alih kekuasaan di bumi (memenangkan dunia melalui keluarga yang harmonis)
2. Menggenapi rencana Allah yang sempurna
3. Melahirkan keturunan Illahi.
b. Dasar yang mempersatukan adalah ‘Cinta Sejati’ (agape)
Cinta sejati/agape Vs Cinta Asmara
Cinta Sejati
1. Butuh waktu untk tumbuh dan berkembang
2. Sifatnya kekal (Kidung 8:6-7)
3. Selalu memikirkan kebaikan orang yang dicintai karena dasar cintanya adalah kasih Allah. ( I Kor 13:4-7 )
4. Didasari oleh komitmen/janji kekudusan ( I Ptr 1:16 ) dalam pernikahan = covenant.
5. Subyeknya : orang yang dikasihi
Cinta Asmara
1. Datangnya tiba-tiba dan berangsur memudar (karena hanya perasaan/roman/khayalan)
2. Sifatnya sementara
3. Berpusat pada kepentingan diri sendiri
4. Didasari oleh daya tarik fisik saja.
5. Subyeknya kepada diri sendiri
Bagaimana Menemukan Pasangan Hidup Dari Allah ?
a. Perbedaan Antara Metode Allah dengan Metode Dunia
Metode Allah
1. Inisiatif dari Allah (Kej 2:18 )
2. Mendengar suara Tuhan/konfirmasi (Kej 2:28) dan menguji suara tersebut dengan firman Allah.
3. Mengetahui kehendak Tuhan (Rm 12:2).
4. Percaya kepada Tuhan dan tidak khawatir (Ams 3:5)
5. Bergaul sampai dipertemukan Tuhan
Metode Dunia
1. Inisiatif sendiri/dijodohkan
2. Hanya tertarik dengan pandangan mata saja (fisik dan materi)
3. Cenderung dipaksakan / dicocokkan
4. Memakai usaha sendiri dan khawatir.
5. Mencari-cari dan memilih-milih sendiri.
b. Syarat-syarat Penting Dalam Menemukan Pasangan Hidup
1. Seiman (II Kor 6:14-17:1), harus sepadan/seimbang,sudah lahir baru,mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan
2. Ada penjelasan
3. Kasih agape
4. Kedewasaan
a) Dewasa jasmani
Usia : Dewasa
Mental :
- Apakah siap untuk berdiri sendiri baik secara finansial maupun Secara tanggung jawab ?
- Apakah siap untuk menghadapi gesekan-gesekan yang terjadi karena perbedaan temperamen, latar belakang, budaya, kebiasaan,dsb ?
- Apakah dengan memperoleh pasangan hidup akan dapat membantu saya mencapai keberhasilan atau sebaliknya (dalam kuliah, pekerjaan, dan pelayanan)
b) Dewasa Rohani :
- Memiliki roh yang takut akan Tuhan serta bertumbuh secara rohani (jika tidak, sulit untuk hidup kudus)
- Sudah mengalami pemulihan hati dan gambar diri
- Memiliki karakter yang baik.
- Pria harus bertanggung jawab dan dapat memimpin
- Wanita harus ada penundukan diri serta hati yang lembut
5. Waktu Tuhan (Pkh 3:11)
6. Pribadi yang bersangkutan harus yakin bahwa pasangannya dari Tuhan
7. Konfirmasi dari :
- Tuhan dengan berdoa
- Pemimpin rohani yang berwenang (Ef 4:11-12)
- Orang tua (Ef 6:1-3)
c. Syarat-Syarat Lain Yang Perlu Diperhatikan
1. Pendidikan
2. Status Sosial
3. Latar belakang
4. Kesatuan Visi
Penghalang-Penghalang menemukan jodoh/pasangan hidup dari Tuhan
a. Motivasi yang tidak benar. (Yak 4:3)
b. Tidak berserah kepada Tuhan (Mzm 37:5)
c. Tidak sabar
d. Tidak taat mengikuti langkah-langkah Firman Tuhan (Mzm 119:103)
Posting Komentar